Minggu, 17 September 2017

Ternyata Media Sosial Bisa Bikin Penyakit

Ternyata kunci dari long lasting (kelanggengan hubungan) dan hidup tenang bapak ibu dan nenek kakek serta uyut uyut adalah dengan tidak mengenal apa itu media sosial.
Tidak menjadi penggunanya. Sehingga mereka lebih mudah menikmati dan mensyukuri hidup yang telah diberikan Allah. Tenang adem ayem. Tanpa ada rasa risau iri dengan keadaan orang lain yang lebih baik. Otomatis tidak membandingkan keadaan diri sendiri dengan orang lain.
Ada yg liat IG banyak foto cewek mondar mandir yang ternyata lebih syantik dari istrinya. Alhasil sang suami pun trs merasa kurang dan tdk bersyukur atas keadaan fisik istrinya.
Ada yg liat IG banyak foto cowok seliweran yg ternyata lebih sholeh, lebih berpengetahuan, lebih sukses, lebih keren kerjaannya, lebih ganteng daripada suaminya. Alhasil sang istri pun terus merasa kurang atas keadaan suaminya dan kurang mensyukuri apa yang ia miliki aekarang.
Paling tidak bijak menjadi pengguna dengan cara kurangi mengaksesnya atau akseslah seperlunya, sebutuhnya saja hanya untuk sekedar mencari informasi ataupun pencerahan dari kajian.
Kalo pun mau bersilaturahmi dengan kerabat atau saudara, silaturahmi melalui kontak hp atau malah langsung bertemu saja sepertinya lebih berpahala dan memanjangkan umur.
Karena ternyata dipikir-pikir media sosial lebih banyak mudharatnya, digunakan sebagai media pamer, tempat curhat, cari perhatian, dan pencitraan. Bahkan ada yg dijadikan media gosip atau share foto/video saru ga bemutu. (Apa kabar jamane anak ku besok ya). Paling positif ya untuk sekedar media jualan, promosi, dan  media kajian.
Baiklah. Itu hanya pendapatku pribadi hasil dari penelitian selama ini (pret). Semua punya pendapatnya masing2.

Ku kan mencoba bijak dengan mengurangi pengaksesan akun IG pribadi ini kalo ga penting2 amat ya ga usah buka. Ya seminggu cukup 2 kali. Anggep aja lagi kehabisan kuota padahal pake wifi (tuh kan pamer kasian yg ga pake wifi pasti mereka ada yg jd ga bersyukur krn pengen jg punya wifi. Gini ini contoh jeleknya to). Oke baiklah. Sekian curhatan (tuh jadi tempat curhat kan wkwk) di media sosial dari saya. Jika ada keluhan, saran, dan kritik silahkan hubungu yang Maha Kuasa agar hati lebih tenang dan sabar dan ikhlas atas hidup ini.
Wabilahitaufiq wal hidayah.
Wassalammu'alaikum wr.wb.
Bye ~

Selasa, 18 Juli 2017

Instropeksi Diri


Jika kau inginkan yang baik, maka jadilah baik atas dirimu terlebih dulu.
Sama halnya dengan jodoh.
Jika kau menginginkan lekaki yang pandai menjaga perasaanmu.
Maka jadilah wanita yang mampu menjaga perasaan.
Jika kau menginginkan lelaki yang menghargai keadaanmu.
Maka jadilah wanita yang mampu menghargai dirimu sendiri dan orang lain
Dan jika kau inginkan lelaki yang mampu menjaga pandangannya dari banyaknya wanita di luar sana.
Maka jadilah wanita yang mampu menjaga kehormatannya.
Itu sudah hukum alam
Dan tentu janji Allah.
Karenanya sudah pasti benar adanya.


Kembalilah hati dalam ketenangan.
Jika kau telah mampu melaksanakannya
Tegaslah pada dirimu sendiri,
Bahwa yang baik akan bersanding pula dengan yang baik.
Bahwa yang akan menjadi baik akan bersanding pula dengan yang ingin menjadi baik.
Jaga kehormatanmu dan kau akan dapatkan ia yang mampu menjaga pandangannya, sebagai bentuk patuh pada Rabb dan bentuk menghargai akan adanya dirimu di hidupnya.
Renungkanlah,
Benahilah,
Instropeksi diri itu penting.

Minggu, 16 Juli 2017

Hargailah Pasanganmu



Kadang, kita perlu memiliki waktu untuk sekedar diam dan merenung. Karena sejatinya diri ini lahir dalam keadaan sendiri dan kelak mati dalam keadaan sendiri pula. Merenung dan sendiri bukan berarti meratapi apa yang telah terjadi, melainkan karenanya kita menjadi tahu banyak hal yang belum sempat terpikirkan.


Pada subuh ini aku diam dan merenung. Lalu berpikir, tentang pasangan hidup dan hal yang seringkali aku temui.
Mengapa banyak laki-laki yang sudah memiliki pasangan hidup masih saja kurang ? Masih ingin mencari yang lebih baik, masih belum cukup atas apa yang sudah mereka dapatkan, merasa lupa bahwa selama ini ada pasangan hidupnya yang setia merawatnya. Aku hanya heran, mereka sedang lupa, khilaf, atau kurang ?
Entahlah,
Banyak dari mereka yang tidak bersyukur dengan pasangan hidupnya.
Perempuan cantik di luar sana mudah sekali menggiurkannya.
Mudah sekali membuat ia untuk meninggalkan pasangan hidupnya.
Jika harus terus begitu, apakah mereka tidak lelah ?
Mengejar yang lebih sempurna.
Mereka yang mengejar kesempurnaan dan tidak menghargai apa yang telah dimiliki, maka hanya akan mendapat lelah dan penyesalan.
Padahal, penyesalan itu letaknya selalu di akhir.
Tak mampu kembali seperti semula karena kepercayaan itu sulit didapatkan kembali jika sudah dinodai.
Bagai kertas putih yang digenggam hingga kusut, dikembalikan lagi pun tak akan bisa semulus pada awalnya.


Bagi kalian yang telah memiliki pasangan hidup.
Jangan sia-siakan pasanganmu, karena ia sudah rela meninggalkan yang lain hanya untuk memilihmu.
Hargai ia, sayangi ia, pahami dan jangan buat kecewa. Atau kamu yang akan menyesal.
Orang atau lelaki yang bersyukur atas pasangan hidupnya adalah ia yang mampu menghargai perasaan wanitanya.
Lelaki hebat adalah ia yang tak bergeming meskipun banyak wanita lebih sempurna di luar sana dan tetap memilih wanitanya.
Lelaki hebat adalah ia yang mampu menjaga pandangannya dari melihat wanita si luar sana yang jauh lebih sempurna dari wanitanya, agar tak menyakiti hati dan merupakan bentuk menghargai.
Sebab ingatlah, bahwa penyesalan selalu ada di akhir.
Sebab ingatlah, bahwa kepercayaan itu sulit didapat.
Sebab ingatlah, tak selamanya apa yang cantik dalam pandangan mata adalah baik.
Sebab ingatlah, bahwa menghargai pasanganmu itu lebih mampu membuat bahagia.
Karena hakikat dari menghargai ialah mensyukuri apa yang telah kita miliki.
Merasa cukup atas apa yang telah ada.
Sebab ternyata, merasa cukup adalah kunci dari kebahagiaan dan ketenangan.


Hargailah pasanganmu.
Jagalah perasaannya.
Ingatlah bahwa penyesalan datangnya selalu di akhir.
Sedangkan kesempatan tak selamanya datang dua kali.
Apa yang sudah kau dapatkan ialah hal yang terbaik bagimu.
Ingat, bahwa pasanganmu rela meninggalkan pilihan-pilihan lain hanya karena memilihmu.
Hargailah ia, jaga perasaannya.
Saat dilihat maupun tidak, sebab bersyukur itu letaknya pada hati.