Selasa, 28 Juli 2015

Binalah Aku

Aku yang tak sempurna. Seringkali memaki kelemahan dan kekurangan orang lain tanpa menyadari betapa cacatnya akhlak ku ini. Aku hanyalah manusia. Tempatnya setan dan iblis menggoda agar terjerumus ke dalam neraka bersama mereka. Khilaf dan salah selalu terlaksana dengan baik setiap harinya. Seringkali menyakiti, seringkali merendahkan, seringkali mencelakai dan merugikan diri sendiri. Aku bukanlah Tuhan yang tak pernah salah atau Rasul yang dosanya pasti diampuni, apalagi dijanjikan syurga. Rentetan catatan di tangan kiriku semakin lama semakin padat bahkan ada yang telah kering, lupa untuk ku hapus dengan amalan baikku. Aku ini hanya bagaikan microorganisme di antara tak terhitungnya udara. Kecil, lemah, rapuh. Hanya bisa dikuatkan oleh sang Maha Kuat Allah. Kemarin membuat kesalahan, sekarang menyesalinya. Nanti membuat kesalahan, esok menyesalinya. Berulang kali berulah membuat kesalahan, menyakiti orang lain, dan seringkali tidak berusaha untuk memperbaikinya. Maafkanlah aku Allah, maafkanlah aku kalian yang pernah bahkan berulang kali aku sakiti dan kecewakan. Setiap kali aku instropeksi, betapa payahnya aku sebagai manusia. Kusadari aku jauh dari sempurna, aku inginkan pembinaan untuk menuntunku ke arah yang lebih baik. Menegurku bahkan aku mau untuk dimarahi jika aku berbuat salah atau sampai menyakiti. Aku terima itu, karena aku butuh itu. Aku memang tak sempurna, tapi aku ingin mendekati kesempurnaan itu meski aku tau itu susah. Dukung aku, jangan dibeci dan jangan ditinggalkan. Aku merasa terhina jika dalam keadaan aku linglung ingin menjadi lebih baik, tetapi malah ditinggalkan, dihindari. Aku bukan seonggok sampah atau barang cacat yang saat kamu melihat kecacatanku, lalu kau buang dan ditinggalkan. Binalah aku, aku terima itu.