Jumat, 16 Oktober 2015

Kun Anta (Be Yourself)


Untuk senantiasa bersama mereka,
Aku meniru rupa dan apa yang zahir daripada mereka
Lalu aku menjadi seorang yang lain,
Hanya untuk berbangga
Dan aku sangka jika aku lakukan seperti itu aku akan dapat kelebihan
Tetapi yang kudapati hanyalah kerugian,
Karena ini hanyalah sekedar luaran

Tidak, tidak
Kita tidak memerlukan harta untuk menambahkan kecantikan,
Kecantikan dalam ada di sini
Di dalam hati ia bersinar

Tidak, tidak
Kita tidak perlu memandang pandangan orang lain untuk apa yang tidak ada
Yang tidak sesuai dengan kita,
Itulah kecantikan kita
Semakin bertambah hingga ke atas

Oh wo oh.... Oh wo oooh...
Oh wo oh.... Oh wo oooh...
Oh wo oh.... Oh wo oooh...
Jadilah dirimu sendiri pasti akan bertambah kecantikan yang telah ada

Oh wo oh.... Oh wo oooh...
Oh wo oh.... Oh wo oooh...
Oh wo oh.... Oh wo oooh...
Jadilah dirimu sendiri pasti akan bertambah kecantikan yang telah ada

Sungguhpun aku menerima mereka, 
Tetapi tidak pula aku meniru perwatakan mereka
Melainkan apa yang aku terima aku redha

Aku ingin menjadi diriku sendiri seperti diriku sendiri
Inilah aku
Kepuasanku mencukupi diriku
Inilah keyakinanku

Tidak, tidak
Kita tidak memerlukan harta untuk menambahkan kecantikan,
Kecantikan dalam ada di sini
Di dalam hati ia bersinar

Tidak, tidak
Kita tidak perlu memandang pandangan orang lain untuk apa yang tidak ada
Yang tidak sesuai dengan kita,
Itulah kecantikan kita
Semakin bertambah hingga ke atas

Oh wo oh.... Oh wo oooh...
Oh wo oh.... Oh wo oooh...
Oh wo oh.... Oh wo oooh...
Jadilah dirimu sendiri pasti akan bertambah kecantikan yang telah ada

Oh wo oh.... Oh wo oooh...
Oh wo oh.... Oh wo oooh...
Oh wo oh.... Oh wo oooh...

Aku akan mengikut kemampuan diriku
Aku tidak perlukan orang lain menerimaku
Aku akan jadi apa yang aku cintai
Kenapa aku perlu peduli tentang penerimaan mereka terhadapku?

Aku akan mengikut kemampuan diriku
Aku tidak perlukan orang lain menerimaku
Aku akan jadi apa yang aku cintai
Kenapa aku perlu peduli tentang penerimaan mereka terhadapku?


Tidak, tidak
Kita tidak memerlukan harta untuk menambahkan kecantikan,
Kecantikan dalam ada di sini
Di dalam hati ia bersinar

Tidak, tidak
Kita tidak perlu memandang pandangan orang lain untuk apa yang tidak ada
Yang tidak sesuai dengan kita,
Itulah kecantikan kita
Semakin bertambah hingga ke atas

Oh wo oh.... Oh wo oooh...
Oh wo oh.... Oh wo oooh...
Oh wo oh.... Oh wo oooh...
Jadilah dirimu sendiri pasti akan bertambah kecantikan yang telah ada

Oh wo oh.... Oh wo oooh...
Oh wo oh.... Oh wo oooh...
Oh wo oh.... Oh wo oooh...
Jadilah dirimu sendiri pasti akan bertambah kecantikan yang telah ada

-Kun Anta Indonesian Translete-



* Lagu tersebut sangat menggambarkan betapa kecewanya jika seorang insan manusia memiliki pengharapan yang berlebih terhadap manusia lainnya selain kepada Allah.
Setiap insan pada dasarnya memiliki hati yang fitrah dan suci. Tetapi karena nafsu dan godaan syaitan maka manusia tak pernah lepas dari yang namanya "kekurangan", "kejelakan", "keburukan".
Tetapi ketahuilah bahwa itu semua bisa dirubah dan dikurangi sedikit demi sedikit. Suatu kebiasaan buruk misalnya, seseorang gemar sekali berkata kotor di publik. Itu adalah suatu kebiasaan, bukan berarti dia adalah manusia yang buruk atau memiliki hati yang jelek. Tidak sama sekali. 
Setiap insan punya kesempatan untuk merubah kebiasaan buruknya itu menjadi lebih baik dari waktu ke waktu jika ada kemauan. 

Tetapi, terlalu banyak manusia yang terlanjur menilai terlalu cepat. Seperti kata peribahasa "Setitik nila rusak susu sebelanga" sehingga menjadikannya seperti "Gajah di pelupuk mata tak tampak, Kuman di seberang lautan tampak". 

Terlalu cepat menilai sehingga manusia saling menilai tanpa menyadari bahwa keburukan seseorang itu dapat dirubah agar menjadi lebih baik. Karena sesungguhnya manusia adalah tempatnya salah dan khilaf. Memang tidak mungkin sempurna, tetapi masih ada waktu yang panjang untuk berusaha menjadi lebih baik dan terbaik. 

Perlu kita ingat, bahwa perubahan pada diri kita untuk menjadi lebih baik jangan sampai dikarenakan berharap penilaian manusia. Salah kaprah. Tujukanlah perubahan ini kepada sang Khaliq Allah, karena Dia adalah Tuhan semesta alam yang maha menilai dan adil serta mengetahui isi hati manusia. Sedang manusia hanya bisa menerka dari apa yang dikeluarkan saja. 
Maka tidak usah terlalu peduli dengan penilain mereka para manusia...
Hiduplah dan berubahlah menjadi lebih baik hanya karena Allah semata. Maka kebaikan dan kemudahan akan selalu hadir di hidup kita. 

Percantiklah hatimu, bukan berlomba-lomba mempercantik diri untuk bersaing siapa yang paling eksis kecantikannya. Karena kecantikan hati hanya Allah yang bisa menilainya. 
Jika Allah memenuhi hati ini dengan cahaya rahmat-Nya dari ketaatan kita habluminallah dan habluminannas maka akan terpancar kecantikan yang sebenarnya. 
Jangan puas akan kecantikan yang diakui oleh penduduk bumi, puaslah jika penduduk langit pun memujinya. 


Disaat kita hendak menilai /judging seseorang, cukup ingatlah bahwa saat itu kita juga sedang dinilai Allah. Mana yang lebih penting? Menilai manusia atau penilaian Allah.


So keep hijrah menjadi lebih baik. Mempercantik hati. Karena Allah ;)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar