Kamis, 12 Desember 2013

Awakening Records

 

 


Awakening Records merupakan produsen musik yang berasal dari London, Inggris. Perusahaan ini mencetuskan karya-karya musik islam modern pertama kali di Inggris yang didirikan sejak tahun 2000. Pelopor industri musik yang berlabel Awakening Records ini telah melahirkan musik beraliran islam nasheed modern yang menginspirasi dan kental akan penyampaian pesan-pesan religi dan perdamaian. Berdirinya Awakening Records yang telah banyak memunculkan artis bertalenta ini menjadikan umat muslim di dunia dapat saling berkomunikasi menyampaikan kembali pesan-pesan dengan cara memainkan karya-karya musiknya melewati berbagai media seperti youtube maupun televisi yang selama ini telah direspon dan diterima dengan baik oleh dunia.
Awakening Records telah melahirkan dan mempopulerkan beberapa artis barunya seperti Ashar Khan, Hussein Zahaway, Irfan Makki, Mesut Kurtis, Muhammad Al-Haddad, Muhammad Najmi. Nazeel Azami, Raef, Sa’ad Chemari, Harris, Farid Al-Hadi, dan Maher Zain. Para artis ini berasal dari berbagai negara yang memiliki latar belakang budaya dan bahasa yang berbeda, yaitu seperti Iran, Lebanon, London, Turki, India, USA, dan Indonesia. Pengemasan dan produksi yang dilakukan oleh Awakening Records ini memiliki standar internasional, sehingga dapat mengangkat kembali keberadaan musik islam yang sebelumnya mulai tak digemari terutama oleh kancah muda karena terkesan jadul, memiliki lingkup yang kecil serta membosankan.
Kini dengan keberadaan Awakening Records yang mengkhususkan diri dalam promosi produksi, manufaktur, distribusi, dan rekaman ini menjadikan tujuan utama dari musik nasheed islami dapat dikatakan sangat berhasil, yaitu menyiarkan agama islam, kedamaian antar bangsa dan umat manusia di seluruh dunia. Strategi AR dalam mengenalkan artisnya kepada dunia adalah dengan cara memberikan karakter yang berbeda-beda. Mulai dari karakter vocal, fisik, penampilan, bentuk musik, syair, visualisasi melalui video clip, sampai pesan yang disampaikan. Karakter dari Maher Zain yang terkenal dengan lagu-lagunya yang hadir dengan beberapa bahasa yang berbeda, seperti lagunya yang berjudul “Insya Allah”, lagu ini adalah karya pertama yang dirilisnya dengan berbagai versi bahasa seperti bahasa inggris, arab, malaysia, dan Indonesia. Karakter lagu yang dibawakan oleh Maher yang begitu menyentuh, dan latar belakang asal-usulnya yang begitu unik membuat karya-karyanya yang diusung oleh Awakening Records melejit ke berbagai penjuru dunia. Maher Zain juga memiliki karya lagu dimana pesan yang ia sampaikan adalah mengenai perdamaian, penghentian pembunuhan terhadap anak-anak tak bersalah karena peperangan dan pembebasan negara timur. Hal ini menjadikan karya-karyanya begitu diterima oleh masyarakat di seluruh dunia. Begitu juga dengan artis Awakening Records lainnya seperti Raef ataupun Mesut Kurtis, dimana masing-masing memiliki ciri khas dan karakternya sendiri-sendiri. Strategi ini disesuaikan dengan bahasa, budaya, dan latar belakang masyarakat yang juga berbeda-beda, sehingga pesan yang dikomunikasikan melalui lagu dapat tersampaikan dengan baik kepada masyarakat atau pasar musik dunia. Selain itu, hal yang membuat Awakening Records berbeda dengan perusahaan musik lainnya adalah bahwa ia tidak hanya memberi perhatian kepada negara-negara yang berperang melalui lagu-lagu yang ia produksi, tetapi juga dengan cara langsung, yaitu bahwa sebagian input yang mereka dapatkan diberikan kepada saudara-saudara muslim negara timur yang mengalami peperangan seperti Gaza dan Suriah.
Hal lain yang membuat Awakening Records semakin dikenal adalah program yang digarap tahun ini, “Awakening Record Contest”. Dalam kontes menyanyi tersebut, para kontestan bertanding menyanyikan lagu-lagu nasheed dengan cara menguploadnya melalui youtube. Kontes ini ditujukan tanpa memandang gender, umur, maupun asal negara kontestan. Tak kalah dengan negara lain, kontestan asal Indonesia pun berhasil meraih top 3. Program Awakening Record Contest berhasil menyedot perhatian dengan menawarkan kesempatan rekaman bagi pemenang kontes. Seluruh peminat lagu nasheed di seluruh pelosok dunia pun ikut meramaikan dengan menonton, subscribe, like, maupun comment videp-video tersebut.
Sesuatu yang berbeda dari yang lain pastinya lebih menarik dan memiliki nilai plus tersendiri. Awakening Records salah satunya, dengan memunculkan penyanyi-penyanyi nasheed modern standar internasional yang mendunia memberikan semangat baru ke dalam musik religi, sehingga kini digemari oleh kancah muda.

Selasa, 10 Desember 2013

Teori CSR


Sumbangsih Ilmu Komunikasi Dalam CSR
Ada berbagai macam teori yang berkembang di dalam ilmu komunikasi. Teori-teori tersebut menjadi dasar pemikiran atas penelitian penelitan di bidang komunikasi serta aplikasi langsung dalam praktik kegiatan komunikasi sehari hari.  Salah satu penggunaan teori dalam praktik kegiatan komunikasi sehari hari adalah digunakannya teori tersebut untuk mendasari kegiatan CSR (Corporate Social Responsibility) dari suatu perusahaan. Sebagaimana hakekatnya untuk mendasari, teori digunakan untuk memberi landasan terhadap kegiatan apa saja, bagaimana kegiatan tersebut, serta efek apa yang akan terjadi jika kegiatan tersebut dilangsungkan. Oleh karena itu, sebaiknya kegiatan CSR menggunakan teori teori komunikasi yang relevan untuk mendasari kegiatannya agar nantinya jelas tahapan serta hasil apa saja yang ingin diperoleh.
Yang pertama, Theory of persuasion bisa digunakan dalam sebagai salah satu dasar untuk melaksanakan Corporate Social Responsibility (CSR).  Teori ini membahas mengenai cara untuk mempengaruhi dalam hal kepercayaan (belief), nilai (value), motif (motive), perilaku (attitude), serta kebiasaan (behavior) orang maupun khalayak mengenai suatu hal namun tanpa tindakan yang memaksa baik. Teori ini menekankan bahwa untuk membujuk (persuade) seseorang membutuhkan alasan yang relevan dan sesuai dengan kehidupan dan lingkungan orang yang akan dipengaruhi. Biasanya teori ini digunakan di dalam bidang pemasaran serta periklanan, namun, teori ini juga cukup erat kaitannya dengan bagaimana suatu perusahaan melaksanakan CSR-nya.
Dalam CSR, hal yang ingin dilaksanakan tentunya membuat khalayak percaya akan reputasi positif mereka serta reputasi dimana keberadaan perusahaan tersebut tidak memiliki ancaman negatif apapun bagi  masyarakat. Theory of Persuasion ini kemudian akan sangat tepat dalam membantu kegiatan CSR untuk melakukan kegiatan persuasif-nya terutama dalam memilih metode serta efek apa yang nantinya akan terjadi jika metode tersebut dilangsungkan. Walaupun kegiatan CSR tujuannya bukan untuk tindak pemasaran, akan tetapi bentuk kegiatan CSR juga bisa dibilang tidak jauh dengan tindak pemasaran karena bagaimanapun juga mereka mengemas dan kemudian memasarkan citra mereka ke masyarakat, walaupun, sekali lagi, bukan tujuan tersebutlah yang menjadi fokus utama kegiatan CSR. Oleh karena itu, persuasif sangat dibutuhkan untuk mebujuk masyarakat agar mau menerima citra yang diberikan oleh perusahaan tersebut dan kemudian mempercayainya sebagai sesuatu yang benar.
Jika dilihat dari tujuan awal CSR yaitu melakukan pertanggungjawaban sosial yang antara lain adalah melakukan tindakan yang dapat membangun masyarakat di daerah sekitar perusahaan, teori ini juga bisa dijadikan pegangan untuk mempersuasi masyarakat agar mau melakukan hal hal yang dianggap baik oleh perusahaan tersebut. Seperti misalnya, di beberapa daerah mempercayai bahwa perempuan tidak sepantasnya untuk belajar membaca dan menulis selayaknya pria. Dalam kasus ini CSR bisa menggunakan teori persuasi ini untuk membujuk masyarakat agar mau memperbolehkan para wanita untuk belajar membaca dan menulis. Persuasi semacam ini merupakan kegiatan yang bisa memperbaiki kehidupan sosial di masyarakat tersebut serta merupakan hal yang dapat meningkatkan citra perusahaan apabila terekspos oleh media.
Teori yang kedua, Stakeholder Theory. Teori ini membahas bahwa perusahaan bukanlah entitas yang hanya beroperasi untuk kepentingannya sendiri namun harus memberikan manfaat bagi stakeholdernya yaitu pemegang saham, kreditor, konsumen, supplier, pemerintah, masyarakat. Dengan demikian, keberadaan suatu perusahaan sangat dipengaruhi oleh dukungan yang diberikan oleh stakeholder kepada perusahaan tersebut. Kelangsungan hidup perusahaan tergantung pada dukungan stakeholder dan dukungan tersebut harus dicari sehingga aktivitas perusahaan adalah untuk mencari dukungan tersebut. Makin powerful stakeholder, makin besar usaha perusahaan untuk beradaptasi.[1] Pengungkapan sosial dianggap sebagai bagian dari komunikasi antara perusahaan dengan stakeholdernya. Karena berbagai perusahaan menginginkan dukungan agar kelangsungan hidupnya terus berjalan, mereka menjadikan stakeholder (masyarakat dalam ruang lingkup perusahaan) adalah kepentingan kedua setelah kepentingan perusahaan yaitu mencari keuntungan. Sehingga, perusahaan menerapkan perusahaan ramah dan peduli lingkungan yang kini sudah bukan merupakan suatu tanggung jawab lagi, melainkan kewajiban yang harus dilakukan oleh suatu perusahaan. Oleh karena itu, Stakeholder Theory ini dapat dinyatakan sebagai teori yang melandasi akan adanya CSR, dimana penerapan teori stakeholders tersebut yaitu dengan melaksanakan beberapa kegiatan kepada stakeholders, mulai dari melakukan kegiatan yang dapat menyejahterakan masyarakat dan perbaikan lingkungan, pemberian beasiswa untuk anak-anak tidak mampu, pemberian dana untuk pemeliharaan fasilitas umum, sumbangan untuk desa atau fasilitas masyarakat yang bersifat sosial dan berguna untuk masyarakat banyak khususnya masyarakat yang berada pada lingkup perusahaan tersebut berada.   
CSR memiliki peranan penting dalam menjaga hubungan perusahaan dengan pihak eksternal, terutama lingkungan sosial. Lingkungan sosial merupakan bagian yang sangat berkaitan dengan perusahaan karena lingkungan sosial merupakan bagian yang paling dekat dengan perusahaan.  Sepeerti halnya mahluk lain, perusahaan juga tidak dapat hidup sendiri, melainkan ada faktor pendukung, salah satunya adalah lingkungan sosial. Lingkungan sosial merupakan penyedia sumber daya alam serta sumber daya manusia bagi perusahaan. Oleh karena itu diperlukan adanya hubungan baik antara perusahaan dengan lingkungan sosial. Dalam teori komunikasi, hubungan antara perusahaan dengan lingkungan eksternal maupun internal termasuk dalam Teori Sistem.
            Teori yang ketiga, Teori Sistem menjelaskan tentang hubungan perusahaan dengan lingkungan ekternal maupun internalnya. Teori ini juga memandang bahwa organisasi/perusahaan merupakan bagian yang terkait serta mampu beradaptasi dengan situasi politik, ekonomi, serta sosial di tempat perusahaan itu berada sehingga tujuan dari organisasi/perusahaan tersebut dapat tercapai. Grunig dan Dozier menyatakan bahwa perspektif dalam Teori Sistem ini menjelaskan adanya keterkaitan antara perusahaan dengan lingkungan eksternal maupun internal. Karena organisasi/perusahaan memiliki keterkaitan tinggi dengan lingkungan sekitarnya, misalnya tentang ketersediaan barang mentah, para pekerja serta produksi yang dihasilkan.
            Dengan adanya Teori Sistem inilah para CSR dari berbagai organisasi/perusahaan dapat meningkatkan hubungan antara perusahaannya dengan lingkungan eksternal serta dapat melakukan evaluasi terhadap perusahaan karena antara lingkungan sosial dan perusahaan memiliki hubungan yang saling terkait. Selain itu dengan adanya Teori Sistem CSR dalam perusahaan dapat terus menjaga hubungan baik antara perusahaan dengan lingkungan dimana perusahaan itu berada agar bisa mencapai tujuan dari perusahaan tersebut.

Referensi:
Shrum, L. J., Min Liu, Mark Nespoli, and Tina M. Lowrey. 2012. Persuasion in the         Marketplace: How Theories of Persuasion Apply to Marketing and Advertising. (Ebook)
Sadono sukirno. Dkk, Pengantar Bisnis, Jakarta : prenada media, 2004, h 352
http:     //komunikasi-indonesia.org/2010/12/teori-sistem-public-relations/



[1]  Gray, Kouhy dan Adams (1994, p. 53)

Senin, 10 Juni 2013

Koes Plus Aja Pernah di-PHP-in

PHP. Begitulah anak muda jaman sekarang menyebutnya. Dewasa ini istilah tersebut sangat populer di tengah-tengah masyarakat modern. Semua menyebar dengan cepat melalui akses media internet. Satu orang membuat status bbm, fb, ataupun twitter mengenai PHP, satu juta orang dapat meretweet, like, dan broadcast hal itu. 

Apasih sebenarnya PHP itu ? dari kepanjangannya, PHP adalah Pemberi Harapan Palsu. PHP dialami oleh seseorang saat ia tengah diiming-imingi hingga tergiur, namun di tengah  kegiurannya itu dengan tiba-tiba terputus karena seseorang yang meng iming-imingi tersebut pergi begitu saja tanpa meninggalkan bekas. Bekas sedih dan merasa diremehkan atau dibohongin mungkin. 

PHP sebenarnya sudah muncul sejak dulu, saat orangtua kita masih muda. Namun, maknanya sudah berbeda walaupun benang merahnya masih sama. Jika makna PHP sekarang adalah Pemberi Harapan Palsu, maka PHP jaman dahulu adalah Bahagia Dan Derita, jika disingkat menjadi BDD. Hal tersebut dibuktikan dengan lagu-lagu hits papan atas jaman dahulu. Sebut saja Koes Plus. Koes Plus pernah membuat karya lagu yang mungkin intinya jika dibahasakan dengan bahasa jaman sekarang adalah PHP. Berikut ini lirik lagunya. 


Tlah lama ku mengertiDia datang atau pergiDerita dan bahagia terjadiTiada bersama-samaPernah aku alamiBahagia dalam hatiTerasa hanya sehari terjadiBerganti duka di hati

Reff :KualamiBahagia dan deritaSaling silih bergantiDatang dan pergi datang pergi lagi


Tlah lama ku mengertiDia datang atau pergiDerita dan bahagia terjadiTiada bersama-sama

Yah begitulah kira-kira. Ternyata PHP sudah ada sejak dulu, dan dialami oleh tetua (senior) kita. Mungkin, kita pernah merasakannya. Sering malah. Tetapi saya yakin, semua pasti ada jalan keluarnya. Dan yang terpenting adalah semua yang kita lalui di dunia ini adalah sudah ditentukan oleh Tuhan. Kita mungkin saja sering memberontak ketentuan itu, karena mungkin terkadang terasa sakit. Tetapi ketentuan Tuhan tak bisa digugat, dan itu adalah ketentuan terbaik dari yang paling baik jika kita menyadarinya. Semoga bermanfaat, don't say give up and don't cry too much :'D

Kamis, 06 Juni 2013

Steve Irwin Indonesia

Beberapa bulan yang lalu saya dan dua teman seperkuliahan memutuskan untuk menikmati liburan setelah ujian akhir semester. Kami yang berdomisili Yogya sempat kebingungan mengenai tempat tujuan apa yang sebaiknya dipilih untuk menikmati waktu senggang. Setelah mencari-cari akhirnya kami menemukan tempat yang pas, yaitu Gembira Loka. 

Setelah sampai di tempat tujuan, kami segera menelusurinya dengan sangu peta Gembira Loka. Kandang demi kandang hewan pun kami lewati dengan senyum lebar. Hingga sampailah kami di kandang reptil. Di barisan sana ada buaya, komodo, kadal, dan lain sebagainya. Saya berhenti cukup lama di depan kandang buaya, karena memang banyak jenis buaya yang dipamerkan sehingga menarik perhatian saya untuk mengambil gambar. Sembari bercuap-cuap melihat buaya, tiba-tiba ada dua orang laki-laki berpakain kaos santai dan celana pendek, bertopi dan bersepatu boots karet. Mereka membawa satu buah peralatan berupa sapu lidi. Dengan langkah yakin dan bersemangat, mereka lewat di depan kami sambil berkata 

"Permisi ya mbak..." 

Dua orang laki-laki itu berpencar menuju ke dua tempat yang berbeda. Laki-laki yang sudah cukup usia dibandingkan dengan temannya itu, berjalan santai menuju pintu kandang buaya. 

"Ceklek ceklek ngeeek" 

Ia membuka pintu itu dan...........  pintu kandang yang berisi buaya jenis besar itu pun terbuka penuh. Kami melongo dan mundur pelan-pelan sembari saling memandang. 

"Mm... pak pak kok dibuka pintunya nanti kalo buayanya icul gimana tuh pak...". Saya bertanya lirih.

"Woh woh pak ngawure!". Ucap khas teman saya ketika ada sesuatu hal yang tidak lazim. Sebut saja dia Hana.

Kira-kira seperti itulah percakapan yang terjadi selama tindakan mengagetkan yang dilakukan laki-laki tersebut. Mendengar kami yang kontan kaget dan khawatir dengan terbukanya pintu kandang buaya itu, bapak tersebut hanya melontarkan senyum misterius (menurut saya) dan malah menambah kecemasan kami dengan masuk ke kandang. Karena penasaran apa yang akan terjadi di kandang tersebut, kami pun menontonnya via pintu yang menganga lebar itu dengan posisi jongkok kuda-kuda dengan tujuan ancang-ancang lari jika terjadi sesuatu yang tidak-tidak. 

Ternyata laki-laki tersebut adalah petugas kebersihan Gembira Loka bagian kandang buaya. Kami dapati ia berlenggang santai menyapu seakan-akan sembari bercakap-cakap dengan buaya tersebut, 

Woi dab pie kabare ? Aku tak nyapu kandangmu sek yo ben resik. Nek resik kan ngko gajiku ditambah "







Kami bertiga terpelongo melihat bapak tersebut semakin mendekat ke arah buaya. Namun kami tidak mendapati suatu kecelakaan apapun, justru si buaya sepertinya merasa terganggu dengan keberadaan kami yang sedari tadi iyik (tindakan ga nyantai). Sehingga kami pun memutuskan untuk memanggil bapak tersebut Steve Irwin Indonesia.