Rabu, 21 September 2016

Tulang Rusuk Tak Akan Tertukar

Aku tidak tahu, mana yang lebih dulu ku temui. Engkau ataukah Malaikat Izrail.
Ketika hati ini tak kunjung bertemu, dengan hati seseorang yang selalu ku sebut dalam doa. Bukan rindu yang kurasa, bukan ego yang kusematkan dalam dada akan lelahnya penantian, 
tetapi... 
disitulah aku merasa, kepasrahan yang luar biasa. 
Bahwa tidak ada hal apapun terjadi tanpa melalui izin-Nya..

Tak akan ku sematkan ego dalam dada hanya untuk takut tak lagi berjumpa denganmu.
Sebab keyakinanku pada garis takdir-Nya sudah terlanjur kokoh. 
Memasrahkan dan merelakan bukan berarti benci, melainkan memilih taat kepada-Nya. 
Aku tahu,
penggenggam hati adalah Allah..
Jika Dia berkehendak, sangat mudah baginya untuk "Kun Fa Yakun" maka jadilah. Hanya untuk menyatukan saja teramat mudah bagi-Nya. Begitu pula untuk memisahkannya.
Sebabnya, 
aku tak punya kuasa atas hal ini..
Cukup ku serahkan pada-Nya dengan segenap keyakinan, bahwa takdirku dan takdirnya akan indah pada waktunya. 
Aku disini cukup untuk membuat diri ini siap menyambutmu.
Meminta kepada sang pemilik hati untuk segera bertemu denganmu.

Walau mungkin bisa saja kita tak akan pernah bersatu,
Namun...
Aku ataupun Engkau pasti akan bahagia dengan cara-Nya. 
Sebab setiap ketaatan, akan selalu menyertai jalan kita yang diridhoi-Nya.

Semoga kau lebih dulu menemuiku dengan mahar ketaqwaan,
sebelum Malaikat Izrail yang menjemputku dengan keagungan sayap gagahnya. 

Namun... 
Jika Allah lebih mencintaiku sehingga Dia lebih dulu mengambilku kesisi-Nya
Sedang aku belum berjumpa denganmu wahai tulang rusukku..
Tidak apa, 
justru aku sangat berbahagia.
Karena Allah ternyata memiliki rencana yang begitu indah sampai ku tak bisa membayangkan sebelumnya,
Ya..
Aku ditemukan denganmu wahai pasanganku, di tempat yang jauh lebih suci daripada Dunia,
yaitu... akhirat.

Sampai berjumpa di waktu dan tempat yang telah ditentukan,
Wahai penenang dan penentram jiwa :)



Tidak ada komentar:

Posting Komentar