Kamis, 27 Agustus 2015

Menyikapi Ujian dan Cobaan

Seringkali kita mendapatkan cobaan dan ujian ketika ujian yang lalu belum terselesaikan. Ini dia bahwasanya kita harus tau bahwa cobaan dan ujian tidak akan pernah lepas dari kehidupan kita. Percaya atau tidak, terima atau tidak, masalah tidak akan kunjung usai. Jangan bermimpi, ini dunia bukan surga. Jangan pikir masalah akan pergi jauh dan tak kembali lagi, karena itu mustahil. Manusia diciptakan di dunia untuk diuji. Jika ada orang yang tak pernah diuji, maka ia tidak hidup. Atau mungkin saja Allah sudah muak dan tidak mau urus lagi orang tersebut, sehingga Dia berikan kenikmatan tanpa ujian di dunia namun di akhirat kelak tanpa dihisab langsung dimasukkan ke dalam api neraka yang menyala-nyala. Naudzubillah... 

Tentunya ketika diuji kita harus bersabar dan khsunudzon dengan Allah, percayalah bahwa hal terindah telah disiapkan oleh-Nya. Ujian merupakan tanda bukti nyata bahwa Allah masih peduli dan sayang terhadap kita. Allah memberikan petunjuk dengan ujian, karena selalu ada alasan di baliknya. Sesungguhnya melalui ujian, Allah sedang menjaga dan menyelamatkan kita dari musibah, atau dengan ujian Allah telah menyiapkan yang terbaik. Ya takdir yang lebih baik dari apa yang belum pernah kita bayangkan sebelumnya. Maka ketika kita sudah siap dan pantas mendapatkan kenikmatan takdir itu, maka Allah akan segera menghidangkannya. Syaratnya harus sabar, mendekatkan diri kepada-Nya, meminta ampunan, dan selalu berdoa untuk yang terbaik. Yakinlah bahwa apa yang ditetapkan Allah adalah yang terbaik bagi hamba-Nya. Berkhusnudzonlah terhadap ketetapannya, jangan pernah menyesali bahkan tidak terima. Karena Allah seperti apa yang dipikirkan hamba-Nya. 

Namun, ketahuilah bahwa yang dimaksud terbaik bukanlah selalu baik. Melainkan kembali pada diri sendiri. Apakah diri ini sudah baik? jika dirasa sudah maka tentu yang dimaksud terbaik itu adalah takdir yang memang baik sebaik diri kita. Namun, jika diri ini dirasa belum cukup baik (di mata Allah) maka yang dimaksud terbaik itu adalah takdir yang disamakan dengan ketidak baik-an diri ini. 

Misalnya saja tentang jodoh. Allah pasti akan memberikan yang terbaik untuk kita. Artinya, jika kita dinilai Allah sebagai wanita yang sholehah rajin beribadah dan baik, maka tentu Dia tidak akan rela jika si wanita baik ini disandingkan atau ditakdirkan dengan lelaki yang tidak baik di mata Allah, misalnya seperti lelaki yang suka berzina atau mendekati zina, tidak bisa menahan nafsu, tidak menjaga pandangan dan kemaluan, mudah menyukai wanita, suka menyakiti hati, mabuk dan lain lain. Coba bayangkan jika wanita sholehah itu disandingkan dengan lelaki seperti itu? Maka betapa sedihnya wanita tersebut semasa hidupnya. Pastilah Allah tidak akan rela. Maka, dengan cara-Nya wanita tersebut pasti akan ditakdirkan dengan seseorang lelaki yang sama baiknya dan sholeh. Adapun janji Allah dalam Al-quran bahwa wanita baik untuk laki-laki baik dan sebaliknya. Sedangkan janji Allah tidak mungkin diingkari. 

Setiap ujian dan cobaan hidup ini membuat diri kita menjadi pribadi yang lebih pandai dan dinaikkan derajatnya. Seperti saat ingin naik kelas, maka seorang siswa haruslah mengikuti ujian dahulu sehingga dari ujian itu mereka belajar agar bisa naik kelas. Begitu seterusnya sampai mereka lulus pendidikan paling tinggi. Maka, jika mereka telah lulus dengan baik dari pendidikan tertingginya maka tentu mereka telah menjadi orang yang paling pintar karena banyaknya ujian dan pelajaran yang diikuti sehingga mendorong mereka untuk belajar terus.

Teruslah semangat, jangan lupa berdoa meminta pada-Nya. Berkhusnudzonlah bahwa Allah telah menyiapkan yang terbaik. Bahwa Allah sedang menilai kita dalam menyikapi ujian kehidupan ini. Ingatlah selalu bahwa hidup dan matimu haruslah untuk dan karena Allah. Dunia ini tidak kekal, tempat akhir adalah akhirat. Maka kekal di dalamnya. Janganlah terlalu sdih dan sibuk dengan urusan dunia, karena dunia hanya untuk sementara. Pasrahkan segalanya pada-Nya setelah kita mengusahakan yang terbaik. 

Bismillah, bersiapla diterjang kuatnya ombak. Jadilah karang laut yang kokoh meski besar dan seringnya hantaman ombak. Keep Spirit! Innallaha Ma'ana :)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar