Selasa, 04 Oktober 2011

#DDP - Ayam Bakar


http://www.google.co.id/imgres?q=ayam+bakar&um=1&hl=id&client=firefox-a&sa=N&rls=org.mozilla:en-US:official&biw=1024&bih=375&tbm=isch&tbnid=WXOMiScGhbF2TM:&imgrefurl=http://mutiaraalamresto.blogspot.com/2010/04/ayam-bakar-madu-ibu-rossa-wisata.html&docid=-gNbbqA4UJRQwM&w=450&h=351&ei=sxyLTq3vIMOTiQeQkfnMAw&zoom=1

Aroma sedap yang sepintas melewati lubang hidungku ini membuat air liurku bercucuran di dalam mulut, aroma yang seolah melambai-lambai itu tidak menghilang dari ingatan selama lajunya sepeda motorku. Perut yang kosong dari pukul tiga pagi ini kini mulai berdemo hingga menimbulkan sedikit suara bising. Memiliki hutang puasa ramadhan memang sedikit merepotkan sebab teman-teman yang lain tidak ikut berpuasa seperti halnya saat menunaikan puasa dibulan puasa, tapi apa boleh buat, karena wajib hukumnya untuk menjalankan. Hari ini lah aku membayar salah satu dari sekian hutang tersebut. Aroma yang menggiurkan itu masih terngiang-ngiang, kudefinisikan aroma sedap itu adalah ayam bakar dengan nasi uduknya yang gurih disertai lalapan segar dan sambal. Kebetulan sekali, aroma yang ditawarkan tersebut adalah salah satu makanan favoritku. Lengkaplah sudah, kini air liur ditambah lagi perut yang “keroncongan” melengkapi hari pertamaku membayar hutang puasa.
Aku tetap berjalan menyusuri perjalanan. Sembari menunggu lampu merah berganti hijau aku pun melirik jam tanganku. Sontak perasaan yang sedikit kecewa ini tiba-tiba muncul dikarenakan waktu masih menunjukkan pukul 12.00 siang, itu tandanya bahwa bedug maghrib masih enam jam kemudian. Tetapi, walaupun aku sedang berpuasa, niatku ini sangat teguh karena ingin segera melengkapi puasa ramadhanku yang masih bolong.
Aroma ayam bakar pun kini tidak lagi kuhiraukan, karena aku sudah mendapatkan ayam bakar yang sesungguhnya untuk menu buka puasaku hari ini.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar